BERDAYA BERSAMA (4)

Sejahtera Bersama Keluarga Penerima Manfaat (KPM)

Tulistangan.id – Banyak diantara anak muda dengan berbagai latarbelakang pendidikan ingin bekerja sebagai Pendamping Sosial. Bekerja ditengah masyarakat, membantu dan mengupayakan kebutuhan masyarakat yang didampingi terpenuhi kebutuhannya.

Posisi itulah yang kemudian terus menggerakkan jiwa sosial dan tentunya menjadi bagian yang patut untuk disyukuri oleh Muhammad Mardilal. Anak muda yang paling beruntung dapat  bekerja sebagai pendamping sosial PKH kota Palu Sulawesi Tengah.

Pria yang akrab disapa Dilal itu sudah hampir 5 tahun  bekerja, dan tahun ini bertugas di kelurahan Mamboro dan Mamboro Barat Kecamatan Palu Utara, karena sebelumnya, ia mendampingi Kelurahan Layana. 

“Saya hampir setiap hari selalu disibukkan dengan pekerjaan mendampingi keluarga penerima manfaat (KPM) pada Program Keluarga Harapan (PKH),”Katanya. 

Ia tegaskan, bahwa untuk memperoleh bantuan sosial berupa uang dengan jumlah nominal harus sesuai dengan kategori yang telah diatur dalam PKH. 

Karena menurutnya Bantuan sosial tersebut dibawah kendali dari kementerian Sosial Republik Indonesia. Sehingga, ada syarat yang harus dipenuhi dan perlu diketahui bahwa Bansos tersebut dikirim ke rekening KPM setiap triwulan atau 4 kali dalam setahun.

Di Masyarakat paling bawah, masalah sosial sangat tinggi, makanya, Djilal juga bertugas memastikan dan mengawal program bansos lainnya.

“Selain memastikan dan mengawal bantuan sosial PKH, tugas pendamping PKH juga membantu KPM mendapatkan bantuan komplementaritas seperti Bantuan pangan non tunai, kartu Indonesia sehat dan kartu Indonesia pintar,”Tuturnya.

Pria 31 tahun tersebut setiap harinya rutin melakukan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga atau disingkat P2K2. Kegiatan ini adalah salah satu pilar penting dalam PKH. 

Ia katakan, bahwa P2K2, bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan bagi KPM tentang kesehatan dan gizi, pendidikan dan perlindungan anak, pengaturan keuangan dan perencanaan usaha, kesejahteraan sosial, perlindungan anak dan masalah stunting. 

Dari Kegiatan ini diharapkan dapat merubah perilaku KPM menjadi lebih baik sehingga keluarganya menjadi keluarga yang sehat, cerdas dan tidak stunting.

“Didampinganku, ada 450 KPM yang dibagi dalam 16 kelompok. Nah, 16 kelompok itulah secara bergantian diadakan pertemuan setiap bulannya.”Jelasnya.

Selain itu masih banyak lagi kegiatan-kegiatan lain yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari pendam1ping PKH.

USAHA SAMPINGAN

Ditengah kesibukan menjalankan tugas pokok, Djilal memiliki usaha sampingan yang ia rintis bersama istri 10 bulan yang lalu. Usahanya adalah jual beli ayam kampung. Dengan memanfaatkan lahan 100 m2 milik orang lain yang terletak dibelakang rumahnya, setiap harinya Ia membeli ayam dari KPM dan menjual kembali kepada konsumen setelah dibersihkan dan siap untuk dimasak. 

Pelanggan setianya merupakan keluarga dekat, teman/rekan dan kenalan. Dari usaha sederhana ini, ia mampu menjual ayam sekitar 30-50 ekor setiap bulannya. Dengan keuntungan bersih sekitar 1 sampai 1,5 juta rupiah setiap bulannya. Cukup untuk menambah uang belanja keluarga.

Selain mendapatkan keuntungan pribadi, secara langsung juga telah mampu memberdayakan ekonomi KPM.  

“Kini telah banyak KPM yang memelihara dan memasok ayam kepada saya dengan harga yang wajar ketika ayam telah memasuki usia produksi.”ungkapnya.

Artinya, pendapatan KPM bertambah dan mampu membantu kebutuhan sehari-hari. Kedepannya, pendamping PKH tersebut berharap usahanya semakin maju dan dapat mempekerjakan orang lain yang membutuhkan pekerjaan dan dapat memberdayakan lebih banyak orang lagi.[]

One thought on “BERDAYA BERSAMA (4)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *