Ganjaran Ganjar (4)
TULISTANGAN.ID – Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah dicoret FIFA, dan salah satu yang jadi sasaran kritikan itu adalah Ganjar Pranowo, sebab, Netizen menyampaikan bahwa Ganjar ikut bertanggung jawab. Padahal, Ganjar hanya memegang teguh amanat Bung Karno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina. Namun pada akhirnya berimbas karena Piala Dunia U-20 tak jadi digelar di Indonesia.
Sebelumnya, Untuk pertama kalinya Ganjar menyuarakan penolakannya terhadap timnas Israel. Ganjar menyebutkan penolakan itu wujud dari upaya bersama untuk mendukung kemerdekaan Palestina sesuai dengan amanat Presiden RI pertama, Sukarno.
“Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia-Afrika, Gerakan Non-Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi ya kita ikut amanat beliau,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (23/3/2023).
“Ya kecewa lah kita sudah siapkan sejak awal kok. Kan tinggal beberapa catatan saja yang bisa kita lakukan. Kalau boleh sampaikan, di awal-awal yang berkomunikasi sebelum saya ber-statement kepada seluruh kementerian, termasuk PSSI adalah peluang-peluang co-host sehingga relasi antarnegara, konstitusinya terpegang, olahraga berjalan,” kata Ganjar setelah mendampingi MenPAN-RB di gedung Gradhika Bakti Praja, Kota Semarang, Kamis (30/3/2023).
Ternyata bukan soal pernyataan Ganjar yang membatalkan Piala Dunia U20, tapi soal ketidaksiapan penyelenggara. Piala dunia U20 batal bukan karena kesalahan Ganjar Pranowo. Ganjar hanya mengutarakan sikap pribadi sesuai garis konstitusi. Namun ternyata kesalahan utama ada pada PSSI yang melakukan pelanggaran etik mengumumkan pembatalan pengundian tim (drawing) di Bali.
Jika merunut dan menebak pembatalan itu akan menjadi malu bagi Negara kita, makanya Ganjar tidak salah, yang salah adalah ketidaksiapan terhadap tahapan pelaksanaannya.
Lho, kalau kesalahan di PSSI kenapa Ganjar disalahkan? Inilah serangan politik brutal itu. Ganjar yang berada di puncak elektabilitas capres harus dikorbankan dengan berbagai macam cara. Semoga ini menjadi pencerahan bagi kita semua agar tetap istiqomah mendukung Pak Ganjar Pranowo.