Timnas Tidak Gagal, Apalagi Kalah
Tulistangan.id – Indonesia lagi – lagi belum beruntung. Meski di pertandingan di semi final melawan Singapura, boleh dikatakan menang beruntung.
Melawan Thailand kemenangan yang harusnya bisa diperoleh harus pupus di Leg pertama, dan di Leg kedua Indonesia harus bekerja ekstra berat.
Dari berbagai analisa, sebagai pengamat dan pencinta sepakbola Indonesia kalah dengan banyak hal. Entahlah.
Tehnik, Postur dan Mental menjadi penyebab kegagalan yang tidak mesti berulang. Di gelaran ini, Indonesia selalu berada di urutan kedua ini yang ke 5.
Selain itu, Indonesia juga tidak siap menghadapi kekalahan. Ketika menang, pujian setinggi langit hampir tiap hari dikumandangkan. Janji bonus dan apresiasi semua pihak mengalir. Hal itu wajar sbg bentuk cinta kasih pada mereka yg berjuang.
Tapi ketika kalah, sikap masyarakat Indonesia pun sama persis, cacian dan umpatan menyalahkan menjadi konsumsi dan bahkan terus – terusan sebagai bagian dari kekesalan. Indonesia ini punya empati yg sangat tinggi, tapi juga punya umpatan yg berlebihan.
Nah Sebenarnya, mereka yang berada dilapangan 11 orang dan semua yang terlibat itu tidak kalah, yg kalah adalah mereka yang tidak siap menerima apapun hasilnya. Perjuangan sudah dilakukan, strategi juga sudah diterapkan dan mereka tidak pantas disalahkan.
Hasil ini adalah capaian yang sudah direncanakan oleh mereka yg punya kompeten dan kepentingan. Para ahli, bahkan pelatihpun sudah didatangkan.
Meramu dan meracik menjadi tugas berat. Timnas sudah bekerja dengan sistem yang baik, sistem yang dibangun sedemikian rapinya. Sehingga tidak ada yang mustahil, karena bicara sepakbola pada prinsipnya bola itu bundar.
Dan sepertinya masyarakat kita memang belum dewasa menyikapi itu, padahal sudah berulang gagal di gelaran ini…[]